Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Buku yang ditulis oleh Leila S. Chudori ini bercerita mengenai kisah tentang perjuangan, penyiksaan, dan juga mengenai rasa kehilangan keluarga, pujaan hati dan juga seseorang yang sangat berarti dalam hidup.
Bercerita tentang Biru Laut yang merupakan anak muda dengan visi maju yang berharap Indonesia bisa lepas dari kepemimpinan tirani yang menjerat selama hampir tiga puluh tahun. Satu hal yang menjadi mimpi bersama.
Sangat disayangkan, mimpi yang telah dibawanya sejak kecil dan terus diperjuangkan tidak bisa dirasakannya. Disebabkan kejamnya para tirani dan budak-budaknya yang tak punya rasa kemanusiaan.
Satu hal yang menarik mengenai buku ini ialah mengenai pemilihan judul yang sangat memiliki makna yang dalam. Arti judul ini bisa bermakna ganda, pertama ini adalah cerita dari Laut dan juga cerita yang disuarakan oleh “laut”.
Selain sosok Laut, ada banyak karakter baik yang kemudian menjadi teman seperjuangan laut dalam mewujudkan mimpinya maupun karakter-karakter yang menjadi sosok yang merasakan kehilangan.
Buku ini terbagi menjadi dua bagian, bagian perjuangan yang terfokus pada Laut dan teman-temannya. Yang membahas bagaimana awal mula Winatra dan Wirasena terbentuk, paham-paham yang terus berusaha mereka hidupkan, aksi-aksi kecil yang mereka harap bisa menghasilkan dampak perubahan yang besar, rasa cinta yang hadir di sela-sela kekejaman dunia dan pemerintah ironi bahkan hingga tahap penyiksaan dan pengkhianatan yang tak diduga-duga. Saya sebagai pembaca bahkan ikut tidak percaya akan narasi yang menjelaskan musuh dalam selimut ini.
Bagian kedua menjelaskan bagaimana sosok keluarga yang merasa kehilangan atas kepergian tanpa kabar dari anak, kekasih, suami dan kerabat. Bagian ini terfokus pada sosok Asmara yang menjadi satu dari tiga karakter wanita yang sangat lah penting selama hidup Biru Laut. Asmara yang menjadi sosok yang juga merasakan kehilangan seorang kakak, Laut, tapi tetap harus berpikir rasional di antara banyaknya benteng-benteng penyangkalan yang diciptakan oleh Ayah, Ibu, Anjani—kekasih kakaknya—Ibu dan keluarga teman-teman kakaknya yang lain yang hilang tanpa kabar itu. Ditambah kekasih hatinya yang juga menjadi bagian dari penculikan tak beradab—Alex.
Kisah ini kemudian tertutup rapi dengan satu narasi “keikhlasan” yang membuat keseluruhan rasa sesak menghilang dalam dada. Ketika kemudian satu persatu dari kerabat kembali tapi menyisakan kakaknya yang hingga sepuluh tahun kemudian tak ada kabar. Hingga di akhir 2007 kemudian kabar bahwa kakaknya Laut telah kembali ke asalnya, laut dan menceritakan semua kisah yang diantarkan melalui alam, baik suara kepakan ikan pari yang terbang di tengah lautan biru, maupun suara semilir angin yang seolah menjadi dongeng dan pengingat kepada Anjani, Asmara, ayah dan ibu bahwa Laut masih ada “Tanah Seberang”