Kembali

Review KIMA - PT TIRAN GROUP

        TIRAN GROUP, nama dagang dari PT TIRAN NUSANTARA GRUP merupakan Holding Group Company ternama di Indonesia Timur dengan 56 anak perusahaan. Perjalanannya dimulai sebagai penemu ALPOSTRAN pada tahun 1992, sebuah formula pembasmi tikus yang diberi nama TIRAN, kependekan dari Tikus mati diracun AmRAN. Untuk pertama kalinya, CV Empos (Perusahaan Pertama) yang berlokasi di Desa Mappesangka, Ponre, Kaki Gunung Bakunge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, bertanggung jawab memproduksi produk tersebut.

Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P merupakan the founder of Tiran Group, Justan R Siahaan, Ak., MAcc, CA merupakan Chief Executive Officer, Ir. Moch, Safri Sabit, M.Si merupakan Chief Marketing Officer, Mayjen. TNI (Purn) Iskandar M. Sahil, S.E., M.Si merupakan Chief Operating Officer, dan Sry Widya Hastuti merupakan Chief Human Resource Officer.

Konsep corporate sustainability dari TIRAN GROUP adalah triple bottom line yaitu people, planet, dan profit. Corporate sustainability di TIRAN GROUP diistilahkan sebagai Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarkat (PPM). Prinsip yang dianut dari TIRAN GROUP yaitu infrastruktur, strategis, keberlanjutan, saling tergantung, dan menyeluruh. Program utama PPM Tahunan dari TIRAN GROUP yaitu pendidikan (meliputi beasiswa; pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan keahlian dasar; bantuan tenaga pendidik; dan bantuan sarana dan/atau prasarana pendidikan), masyarakat (meliputi kesehatan masyarakat sekitar tambang; tenaga Kesehatan; sarana dan/atau prasaran; dan aksi kemanusiaan), tingkat pendapatan rill atau pekerjaan (meliputi perikanan dan pertanian), kemandirian ekonomi (meliputi pengembangan usaha kecil dan menengah rakyat sekitar tambang dan pemberian kesempatan kepada masyarakat sekitar tambang untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan usaha kecil dan menengah sesuai dengan profesinya), sosial dan budaya (bantuan Pembangunan sarana dan/atau prasarana ibadah dan hubungan dibidang keagamaan), pemberian kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang yang berkelanjutan, pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemadirian

 

PPM, Pembangunan infrastruktur yang menunjang PPM dan penghijauan (Pembangunan jalan poros desa Matarappe, perbaikan jalan poros kecamatan langgikima, dan aksi penghijauan lahan pasca tambang site lameruru), serta Pembangunan dan pengembangan informasi dan teknologi.