Kembali

The Alpha Girl’s Guide

Bab 1: Apa Itu Alpha Female?

Alpha Female digambarkan sebagai para perempuan luar biasa. Mereka meraih posisi senior di perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka ulet, bekerja keras, dan percaya diri. Di dalam pekerjaan alpha female, mereka bukan tipe perempuan yang diam dan menurut saja pada apa yang dikatakan oleh para kolega laki-laki. Mereka akan mengutarakan pendapat mereka tanpa harus diminta. Mereka akan berkata sejujurnya jika sebuah ide dianggap sebagai ide yang buruk, tentunya dengan cara yang sopan dan profesional. Mereka mengelola dan memimpin tim dengan banyak anak buah. Mereka disegani, dihormati, bahkan mungkin ditakuti oleh sebagian orang. Sama dengan Alpha Male, para Alpha Female di kantor dapat terlihat dari kecerdasan, kepemimpinan, dan kharismanya. Mereka pun sering menduduki posisi kunci dan manajemen, memimpin puluhan bahkan sampai ratusan orang. Mereka dikenal oleh rekan-rekannya sebagai perempuan yang tidak boleh diremehkan apalagi dilecehkan. Dimana pun ada kerumunan perempuan, alpha female akan terlihat menonjol.

Bab 2: The Alpha Student

Alpha female atau alpha girl itu tidak melihat sekolah dan Pendidikan hanya aebagai sebuah fase hidup, atau kewajiban yang diperintahkan orang tua, melainkan melihat Pendidikan sebagai bekal untuk kelak bisa mandiri di dalam situasi apapun. Seorang Perempuan bisa saja tidak bekerja, tetapi minimal dengan bekal Pendidikan akademis yang baik, dia memiliki opsi untuk bekerja dan mandiri kalua situasi memerlukan. Dalam buku ini menyebutkan ada dua factor orang tua yang disebutkan, yaitu factor pendukung dan penghambat terhadap Pendidikan. Pada factor pendukung, orang tua ingin menyekolahkan anak perempuannya setinggi-tinggi mungkin. Dan Adapun factor penghambatnya adalah orang tua mereka menganggap bahwa Perempuan yang bersokalah setinggi itu tidak perlu karena ujung-ujungnya akan tetap ke dapur. Dan juga Perempuan yang memiliki Pendidikan tinggi akan sulit dalam memiliki pasangan hidup. Dalam buku ini juga membahas tentang bagaimana alpha girl’s bersikap menghadapi nilai akademisnya. Alpha Girl’s lebih mementingkan proses dan tidak hanya hasil akhir. Dan seorang alpha girl’s akan terlebih dahulu dalam memprioritaskan pencapaian akademiknya dibandingkan berorganisasi, dimana mereka akan lebih memilih tanggung jawabnya yang utama dan mengalokasikan waktu dan tenaganya dengan bijak. Seorang alpha girl’s juga lebih mementingkan kemauannya dalam mengambil Keputusan yang telah dia tetapkan. Contohnya dalam buku ini dikatakan bahwa ada kalanya orang tua akan menentukan mau jadi apa anaknya kedepan, tetapi seorang alpha girl’s itu akan menuruti keinginannya dan mempelajari sesuatu yang dia sukai.

Bab 3: The Alpha Friend

Dalam buku ini dijelaskan bahwa seorang alpha girl menolak pertemanan yang membuat mereka mudah dimanupulasi oleh temannya dan juga mereka menolak memanipulasi teman. Sehingga pertemanan seorang alpha girl itu haruslah setara, sejajar dan fair. Alpha girl tidak akan pernah mem-bully orang lain, sekalipun orang tersebut pantas atau layak diperlakukan seperti itu atau walaupun memiliki power dia tidak akan menyalahgunakan power tersebut. Seorang alpha gilr tidak akan menganggap remeh pertemanan. Karena tanpa teman, mereka merasa akan terasa lebih berat. Alpha girl akan memilih pertemanan yang membuat dia bisa apa adanya.

Bab 4: The Alpha Lover

Seorang Alpha girl tidak akan memaksakan diri memiliki hubungan hanya demi status, karena dia tidak gegabah dalam mengambil keputusan-keputusan penting untuk hidupnya demi menuruti standar orang lain. Di bab ini dijelaskan bahwa seorang alpha girl itu waspada terhadap "cowok parasit". Dimana cowok parasit adalah cowok yang mengincar cewek karena melihat seorang cewek sebagai sarana pemenuhan kebutuhannya bisa uang, transportasi gratis, makan/minum gratis, sampai seks gratis. Ini adalah cowok-cowok yang sering berutang pada pacar- nya tetapi tidak pernah mengembalikan, selalu meminjam motor/ mobil si cewek (dan tidak membelikan bensin), atau kalau meng ajak makan tidak pernah berinisiatif untuk membayari, sampai menitipkan baju untuk dibayari laundry-nya oleh si cewek.

Bab 5: The Alpha Profesional

Karir pertama bisa jadi sangat penting karena akan menjadi batu loncatan untntuk perjalanan karier selanjutnya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan perkerjaan pertama yang baik, yaitu memiliki nilai IPK yang tinggi, agresif mencari informasi pekerjaan, memiliki basic berbahasa inggris, memprioritaskan Perusahaan yang bagus, dan memiliki manajemen train yang baik. seorang alpha girl harus memiliki communication skill yang baik. keahlian berkomunikasi ini dapat dilihat dari beberapa aspek seperti, berani bertanya. Seorang alpha girl tidak boleh takut bertanya. Sebuah quote dari buku ini yang dapat menjadi pegangan yakni “if you ask the question, you may look stupid for 5 minutes. If you never ask a question, you may be stupid forever”. Kemudian kemampuan beradptasi dengan kultur Perusahaan. saat alpha girl memasuki kantor pertamanya, ia harus mempelajari kultur Perusahaan itu. Hal ini bisa didapatkan melalui observasi atau bertanya kepada orang-orang yang dapat dipercaya.

Bab 6: The Alpha Look

Inner beuty umumnya mendominasi diskusi Perempuan sukses. Namu, dalam kenyataan hidup inner beuty saja tidak cukup sehingga alpha girl juga harus mampu tidak hanya terlihat cantik, namun juga terlihat menarik. Prinsip dalam buku ini “jika kami tidak terlahir cantik, itu Nasib. Jika tidak tanpak menarik, itu salahmu”. Awal paling penting dari berpenampulan menarik adalah Kesehatan. Health is the beginning of attractiveness. Terdapat tiga hal dasar Kesehatan alpha girl, yaitu eat well, sleep well, dan move well. Sama seperti Kesehatan, postur juga seringkali diabaikan. Postur yang dimaksud adalah berjalan dan duduk tegak, tidak membungkuk. Selain itu, seorang alpha girl juga harus berpenampilan sesuai dengan situasi. Menarik tidak berarti menggunakan barang branded tetapi sesuai dengan situasi. Contohnya saat wawancara pekerjaan sebaikanya mengatahui terlebih dahulu dresscode yang ada.

Bab 7: The Alpha Care

Dibalik bayangan indah tentang the alpha girl, ternyataa terdapat the dark side of being alpha female. Sisi gelap ini adalah kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering kali ditemui dibanyak alpha female yang menyebabkan ia tidak disukai oleh orang-orang sekitar dan teman-teman sekerjanya, pertama, mendominasi atau tidak mau kalah. Banyak alpha female yang tidak mau mengalah, tidak mau mendengarkan, dan memaksa seluruh dunia mengikuti keinginannya. Seharusnya seorang alpha female tidak menjadi orang yang egois dan tidka bisa mendengarkan opini orang lain. Kedua, bulliying. Seorang alpha female yang ingin mendominasi bisa terjebak dalam perilaku negative membully atau menentang yang dianggap lebih lama. Umumnya berbentuk kata-kata sinis dan menjatuhkan mental seperti menjelakkan kawan bicara. Ketiga, sulit memercayai orang lain. Hal ini terkadang disebabkan kecerdasan superior yang dimiliki alpha female sehingga ia merasa tidak bisa memercayai orang lain dalam melakukan tugasnya. Selanjunya, memandang rendah laki-laki. Seorang alpha female tidak perlu bersikap merendahkan laki-laki yang menyukainya tetapi tidak menarik haatinya.

Seorang alpha female adalah someone who cares. Status tertinggi ini bukanlah status untuk sekedar menerima, tetapi lebih banyak memberi. Kehadiran alpha female dapat membawa kebaikan kepada orang disekelilingnya, baik orang yang dipimpin langsung, maupun orang-orang lain di sekitarnya secara tidak langsung. Ini semua dimulai dari hal-hal kecil seperti menyapa orang dengan sopen, dan menerapkan sikap peduli meskipun di tempat umum.