Kembali

Agar Siapa Saja Mau Berubah untuk Anda

David J. Lieberman adalah ahli dalam strategi perilaku sederhana yang selalu berhasil. Teknik-
teknik yang sudah terbukti ampuh dalam bukunya ini akan memberi kita sarana untuk mengubah

siapa saja dan dalam proses tersebut akan mengubah kehidupan kita. Buku ini mengajari kita
beberapa hal, seperti:
• Menumbuhkan kesetiaan
Setia kepada orang-orang di sekitar kita bisa menjadi tantangan karena membutuhkan
kesabaran dan kemurahan hati. Kesetiaan adalah kemampuan untuk mengutamakan orang
lain sebelum diri sendiri dan mendampingi mereka di waktu senang maupun susah. Namun,
jagalah jarak yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita sehingga kita bisa tetap setia
secara produktif.
• Mengubah suasana hati orang dengan cepat
Tidak hanya bisa menurunkan kualitas hidup, suasana hati yang buruk bisa menganggu
hubungan kita dengan orang lain. Suasana hati yang buruk tidak dapat dibiarkan begitu
saja, jika Anda menyepelekan hal yang satu ini bisa menyebabkan stres. Hal termudah yang
bisa Anda lakukan untuk menghilangkan suasana hati yang buruk adalah dengan
melakukan suatu hal yang bisa menyenangkan hati.
• Menghentikan perilaku keras kepala
Mempertahankan prinsip memang penting, tetapi begitu juga dengan berkompromi,
bekerja sama, dan berkolaborasi. Sifat keras kepala kita mungkin menjadi alasan mengapa
kita tidak diundang ke beberapa acara, dan kita bisa saja kehilangan pertemanan dan
bahkan kesempatan kerja. Jika kita tetap teguh pada pendirian yang keras, inilah saatnya
untuk berubah. Tanggulangilah sifat keras kepala kita dengan teknik-teknik praktis,
mengembangkan kemampuan negosiasi, dan menganalisa alasan-alasan atas munculnya
sifat keras kepala tersebut.

• Mengubah pemalas menjadi orang yang bersemangat
Rasa malas dapat berpengaruh dalam produktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Selain
berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, rasa malas dapat juga berpengaruh dalam
terhadap semangat dalam menikmati hobi. Luangkan sedikit waktu untuk introspeksi diri
supaya kita bisa mengetahui faktor pemicu rasa malas itu. Rasa lelah, takut, atau kewalahan
mungkin saja menjadi penyebab utama dari rendahnya motivasi kita untuk melakukan
aktivitas. Kita dapat memulai proses tersebut dengan cara mencatat aktivitas harian yang
kita lakukan, setidaknya selama satu minggu. Aktivitas tersebut akan membuat lebih
mudah untuk mendeteksi kegiatan dan menemukan pola yang mungkin saja menjadi celah
kemalasan yang muncul pada diri kita sendiri.
• Menghentikan perilaku agresif dan pasif
Istilah “pasif-agresif” digunakan pertama kali setelah Perang Dunia II untuk menjelaskan
perilaku para tentara yang secara diam-diam menentang otoritas pemimpin mereka.
Perilaku pasif-agresif ini ditunjukkan sebagai cara tidak langsung dalam menolak
pemimpin yang memiliki otoritas atau untuk menunjukkan kekecewaan terhadap orang
tertentu. Seseorang yang berperilaku pasif-agresif pada umumnya akan berusaha
menghindari konflik. Perilaku pasif-agresif subversif bisa terjadi tanpa kita sadari karena
rasa frustrasi yang mendasarinya diselubungi oleh polesan kebaikan. Pada akhirnya,
kemarahan kita akan muncul jika situasinya sangat membuat Anda terguncang. Dengan
memahami kecenderungan perilaku pasif-agresif dan mengubahnya, kita bisa mengambil
langkah-langkah penting untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik dan lebih
bahagia dalam berkarier dan bersosialisasi.