Kembali

SUSTAINABILITY ACCOUNTING SEBAGAI SOLUSI KEBERLANJUTAN KORPORASI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN DI TENGAH MARAKNYA EKSPLOITASI OLEH KAUM KAPITALIS

Pendahuluan
Akhir-akhir ini, isu yang paling marak dibahas dan sepertinya bukan hal yang lumrah lagi untuk dibicarakan di tengah kalangan masyarakat yaitu mengenai masalah lingkungan dan sosial yang semakin lama semakin memburuk. Isu ini bukan hanya mencakup skala nasional, tetapi juga telah ditetapkan sebagai isu permasalahan dalam skala global. Berbagai kerusakan lingkungan seperti global warming, penurunan kualitas udara dan berbagai masalah lainnya benar-benar menjadi ancaman serius yang sudah mulai dirasakan di zaman industrial seperti
sekarang.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab utama dari kerusakan lingkungan ini yang tentunya dikarenakan ulah manusia sendiri. Gas rumah kaca
yang disebabkan oleh pembakaran minyak bumi serta gas alam meningkatkan pemanasan yang terjadi di permukaan bumi. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh polusi pabrik serta berbagai industri manufaktur yang menyebabkan menurunnya kualitas udara yang dapat mengancam kesehatan serta kehidupan sosial. Eksploitasi hutan untuk dijadikan sebagai bahan baku tanpa adanya tindakan untuk meregenerasi sumber daya yang diambil menyebabkan penggundulan hutan yang kemudian menjadi salah satu pemicu terjadi peningkatan global warming di permukaan bumi. Hal ini tentunya tidak terlepas karena kurangnya kesadaran dan perhatian dari korporasi mengenai pentingnya sustainability environmental. Produksi barang dalam jumlah banyak menyebabkan peningkatan kebutuhan akanbahan baku mendorong adanya eksploitasi sumber daya alam yang berujung pada kerusakan lingkungan dan kemudian pemengaruhi lingkungan sosial di sekitarnya.

Maraknya isu terkait kerusakan lingkungan mendorong berbagai pihak untuk mencoba menemukan solusi atas permasalahan ini. Keinginan tersebut akhirnya mendorong munculnya dobrakan baru untuk pemecahan atas permasalahan tersebut. Dari hal ini, muncullah inisiai terkait sustainability accounting atau akuntansi keberlanjutan. Akuntansi keberlanjutan menjadikan akuntansi yang awalnya hanya berada di ranah finansial kemudian bergerak ke bidang lingkungan maupun sosial.

Lantas apakah dengan adanya sustainability accounting ini bisa menjadi solusi untuk keberlanjutan baik dari perusahaan maupun lingkungan serta kehidupan sosial hingga masa yang akan datang?

Pembahasan
Sustainability accounting atau akuntansi keberlanjutan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengakuan, pengukuran nilai, pencatatan, peringkasan, pelaporan, dan pengungkapan secara terintegrasi terhadap objek, transaksi, atau peristiwa keuangan, sosial, dan lingkungan dalam proses akuntansi agar menghasilkan informasi akuntansi keuangan, sosial dan lingkungan yang utuh, terpadu, dan relevan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan ekonomi dan non ekonomi. Sustainability accounting tidak hanya menganalisis terkait permasalahan keuangan atau finansial dalam perusahaan. Akan tetapi, sustainability accounting juga berperan dalam menganilisis terkait bagaimana dampak yang ditimbulkan dari bisnis tersebut terhadap lingkungan maupun kehidupan sosial.

Sustainability accounting memiliki peran dalam pengungkapan berbagai aktivitas-aktivitas perusahaan di bidang lingkungan dan sosial. Hal ini untuk
melihat sampai mana bentuk tanggung jawab serta kepedulian korporasi terhadap lingkungan dan kehidupan sosial di sekitarnya. Bentuk tanggung jawab ini biasanya dapat dilihat dari laporan yang telah disusun oleh akuntan yang biasanya tertuang dalam sustainability reporting perusahaan tersebut. Sustainability reporting akan menyajikan informasi mengenai bagaimana program atau aktivitas dari perusahaan tersebut yang kemudian dipaparkan dalam bentuk ESG report. Environmental, Social, and Governance atau biasa disingkat dengan ESG merupakan suatu standar perusahaan dalam melakukan praktik investasi yang didasarkan pada tiga kriteria atau konsep, yakni lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. ESG report akan memberikan gambaran terkait berbagai kebijakan yang telah dijalankan oleh perusahaan tersebut.

Penyusunan sustainability reporting dalam sustainability accounting dapat memberikan dampak bagi keberlanjutan suatu perusahaan. Dengan adanya
informasi terkait kebijakan sosial dan lingkungan, maka akan memberikan pihak eksternal yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan akan keyakinan bahwa perusahaan tersebut memiliki tanggung jawab serta kepedulian terhadap aspek lain. Selain itu, transparansi terkait laporan yang disajikan dalam bentuk sustainability reporting tersebut akan bisa saja mendorong minat para investor untuk melakukan investasi. Hal ini dikarenakan para investor akan berpikiran bahwa perusahaan memiliki tingkat ketelitian dalam melakukan analisis terkait berbagai risiko yang akan dihadapi kedepannya.

Dalam sustainability accounting, seorang akuntan memiliki andil yang cukup besar dalam mewujudkan sustainability environmental. Aktivitas perusahaan yang awalnya hanya berfokus pada finansial serta pemenuhan kewajiban terhadap shareholder perusahaan akan beralih fokus ke aktivitas lingkungan dan sosial. Akuntan akan berperan dalam penyusunan sustainability reporting yang kemudian akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai sustainability environmental. Analisis serta identifikasi yang dilakukan oleh seorang akuntan yang kemudian dituangkan dalam sustainability reporting, seperti halnya ESG report akan dapat digunakan untuk melakukan proyeksi terkait potensi serta dampak keberlanjutan di masa depan yang muncul dari aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan produksi perusahaan. Dengan adanya environmental report, kuantitas penggunaan sumber daya alam yang dibutuhkan akan dapat diketahui sehingga menjadikan aktivitas produksi lebih efisien. Regenerasi sumber daya alam
akan terus mengalami perputaran, sehingga bahan baku yang diperlukan akan selalu terpenuhi tanpa adanya eksploitasi sumber daya yang pada akhirnya akan membawa kepada kerusakan alam yang lebih parah lagi. Sebuah korporasi memiliki tanggung jawab serta kewajiban terhadap sosial dan lingkungan perusahan. Sebagaimana yang telah diatur dalam berbagai undang- undang, salah satunya yaitu dalam UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang di dalamnya menjelaskan bahwa CSR (Corporate Sosial Responsibility) sudah bersifat wajib bagi perusahaan, yang dimana sebelumnya hal tersebut hanya bersifat sukarela.

Namun, dalam realitanya masih sering terjadi berbagai kasus berupa eksploitasi sumber daya alam serta perusakan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan yang disebabkan karena pemenuhan hasrat rakus mereka untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh tanpa adanya analisis serta identifikasi mengenai dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan di sekitar mereka. Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan tanpa adanya regenerasi terhadap kekayaan alam yang telah tereksploitasi, pencemaran lingkungan baik air, tanah maupun udara yang muncul dari berbagai aktivitas perusahaan yang tidak dilandasi oleh prinsip ESG mungkin saja dianggap hal yang sudah biasa bagi para pengusaha yang masih belum paham akan prinsip ESG dalam menjalankan bisnisnya.

Salah satu bukti nyata yang baru-baru ini terjadi yaitu kerusakan lingkungan yang muncul akibat aktivitas industri manufaktur dari perusahaan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Hal ini menyulut aksi dari masyarakat Pulau Obi, Maluku Utara atas kejahatan lingkungan serta kemanusiaan yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Kerusakan lingkungan seperti pencemaran air serta masalah sosial dimana perampasan ruang hidup dari warga di daerah tersebut yang dimana mereka diharuskan untuk berpindah dari tempat tinggal mereka ke lokasi yang telah disediakan oleh perusahaan.

Kasus ini menunjukkan bagaimana efek samping dari perusahaan yang belum mampu menerapkan prinsip ESG sehingga masih saja bersikap apatis
terhadap keberlangsungan lingkungan di sekitar. Tanpa disadari, kerusakan lingkungan akan menyebabkan bahan baku produksi yang semakin berkurang. Semakin minimnya jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin memperluas tindakan eksploitasi alam oleh para pengusaha, yang dimana lama- kelamaan akan mempercepat pula kerusakan lingkungan.

Salah satu aspek yang terdapat dalam prinsip ESG yaitu social. Tentunya, aspek sosial adalah salah satu sektor yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pihak perusahaan. Aspek sosial masih berkaitan dengan sustainability environmental. Sustainability report yang telah disusun oleh akuntan yang
kemudian dijadikan alat analisis terkait pengambilan keputusan perusahaan mengenai keberlanjutan lingkungan, pada akhirnya akan berdampak pada
kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena itu, sustainability accounting juga memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan sosial di masa yang akan datang.

Sebuah perusahaan yang belum menerapkan sustainability accounting dalam hal ini prinsip ESG, serta masih melakukan kegiatan produksinya yang brutal tanpa memperhatikan aspek lingkungannya akan membawa dampak negatif bagi
sosial. Sebut saja global warming dan pencemaran tanah. Global warming yang salah satu penyebabnya adalah emisi karbon serta pencemaran tanah yang berasal dari pembuangan limbah hingga kemudian menyerap ke dalam tanah menyebabkan kerusakan. Global warming yang semakin parah menyebabkan peningkatan fenomena intensitas cuaca yang ekstrim. Salah satu pihak yang mengalami dampak dari bencana ini adalah orang-orang yang berprofesi sebagai petani. Cuaca yang tidak dapat diprediksi menyebabkan potensi untuk gagal panen lebih meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa emisi karbon dari industri secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Selain global warming, pencemaran tanah juga sering menjadi dampak dari industri. pencemaran tanah yang disebabkan oleh pembuangan limbah bisa menjadi sebab timbulnya penyakit kronis oleh manusia. Timbal merupakan salah satu unsur yang dapat menyebabkan penyakit kronis pada anak-anak. Selain menyebabkan penyakit kronis, tanah yang tercemar akan mengurangi sumber mata air penduduk setempat. Sama halnya dengan global
warming, pencemaran tanah juga akan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Jika ditarik dari akarnya, penyebab awal dari munculnya berbagai
bencana tersebut disebabkan karena aktivitas perusahaan yang sebelumnya tidak melakukan analisis dan identifikasi terkait sustainability environmental.

Berbeda dengan perusahan yang memiliki sustainability reporting dan dilandasi oleh prinsip ESG. Environmental reporting sangat penting dilakukan
dalam menjalankan aktivitas bisnis. Hal ini bertujuan agar entitas perusahaan dapat melakukan analisis terkait kebutuhan mendatang serta perencanaan yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan, terutama terkait kebijakan mengenai sosial dan lingkungan. Analisis sustainability environmental secara tidak langsung akan menghindarkan masyarakat dari berbagai bencana.

Di sisi lain, transparansi environmental report serta bukti konkrit yang dapat dilihat oleh masyarakat akan menghasilkan adanya penerimaan oleh masyarakat akan perusahaan tersebut serta menarik simpati masyarakat dalam menggunakan produk dari perusahaan tersebut. Masyarakat yang telah loyal dalam menggunakan produk perusahaan tentunya akan menyebabkan peningkatan pendapatan serta keuntungan perusahaan yang dimana apabila hal ini terus dipertahankan, maka akan menjadi berkelanjutan. selain itu, bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat bisa saja menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi ke dalam perusahaan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan yang memenuhi kriteria ESG serta telah melaksanakan sustainability report dapat meningkatkan profitabilitas secara berkelanjutan serta terpeliharanya lingkungan secara berkelanjutan.

Kesimpulan
Meninjau dari argumen yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang telah
menerapkan sustainability accounting dan mengikuti prinsip ESG dengan yang tidak menerapkannya. Lantas apakah sustainability accounting ini bisa menjadi solusi atas keberlanjutan korporasi/perusahaan, sosial, dan lingkungan? Ya, tentu sustainability accounting ini bisa menjadi solusi atas berbagai permasalahan tersebut. Di tengah meningkatnya kerusakan lingkungan yang terjadi sedikit demi
sedikit, penerapan prinsip ESG dapat menjadi solusi. Berbagai keputusan yang dilakukan dengan berdasarkan analisis serta identifikasi yang berasal dari ESG report dapat menghalangi atau mengurangi secara tidak langsung berbagai permasalahan-permasalahan terkait lingkungan dan sosial yang terjadi secara berkelanjutan.

Selain memberikan efek positif terhadap lingkungan dan sosial, sustainability accounting juga dapat memberikan keuntungan terhadap perusahan
berupa peningkatan profit secara berkelanjutan dan memungkinkan untuk menarik para investor yang lebih menyukai perusahaan yang memenuhi kriteria ESG.

DAFTAR PUSTAKA

Fibriyani N.K., Dkk. “Modul Akuntansi Keberlanjutan”. 2021. Reposity Unmul

https://www.mongabay.co.id/2023/04/16/mereka-suarakan-kerusakan-pulau-obi- dampak-industri-nikel

https://www.soocadesign.com/blog/dampak-penyusunan-laporan-keberlanjutan- terhadap-perusahaan

https://accounting.binus.ac.id/2020/04/30/tantangan-bagi-akuntansi-berkelanjutan

Muslimah. 2015. “Dampak Pencemaran Tanah dan Langkah Pencegahan”. E- Jurnal Unsam.

Ramli Utina. 2021 “Pemanasan Global, Penyebab, Dampak dan Antisipasinya”. Reposity UKI.