Kembali

Perempuan dan Pemburuan Penyihir

Buku Perempuan dan Perburuan Penyihir merupakan sekumpulan essai yang telah di riset oleh Silvia Federici itu sendiri dalam rangka mengembangkan tema tema yang pernah di bahas dalam buku sebelumnya yang berjudul Caliban and The Witch (2004). Buku ini membahas mengenai perburuan penyihir yang mana merupakan sebuah peristiwa persekusi atau perlakuan buruk yang dilakukan secara sistematis kepada orang-orang yang dituduh melakukan praktik sihir yang mana peristiwa ini terjadi pada masa transisi menuju kapitalismne. Silvia Federici pun menganalisis peristiwa persekusi ini dalam dua masa, yaitu di Eropa pada abad ke-14 sampai abad ke-16 dan di belahan bumi selatan pada abad ke-21.

Istilah Penyihir secara harafiah berarti perempuan petani sekaligus tabib “dukun beranak” dan dinilai menguasai keahlian supranatural. Sosok “penyihir” ini merepresentasikan perempuan yang menjadi sasaran yang selalu diburu untuk di hancurkan seiring perkembangan komersialisasi dan meluasnya ekspansi kapitalis, sehingga membuat “perburuan penyihir” ini menjadi bentuk kriminalisasi terhadap apa yang menjadi hak nya perempuan. Mengapa di katakan perburuan penyihir? Karena kelas kelas penguasa ingin mengamankan kekuasaannya untuk mengantisipasi perempuan akan dapat mengambil alih posisi mereka atas kelebihannya yang dapat menguasai pengetahuan  alam dan mengontrol reproduksinya. Untuk itu dalam perburuan penyihir ini, 85% yang diburu adalah perempuan, ia di eksekusi dengan cara diseret ke lapangan untuk dibakar hidup-hidup dan disaksikan oleh masyarakat setempat untuk memberikan efek ketakutan sekaligus kepatuhan terhadap nilai-nilai moral baru yang sedang dibangun.

Dalam periode perburuan penyihir ini juga menandai periode pembangunan otoritas kelas penguasa untuk menstabilkan sistem baru di awal Eropa modern. Dengan dilakukannya stabilisasi ini, berarti lahir lah nilai-nilai baru yang lebih individualistis dan eksploitatif. Hal ini diawali dengan proses Pemagaran Tanah (enclosure) pada akhir masa Feodalisme yang merupakan kebijakan pembagian atau konsolidasi tanah yang mana kelas penguasa melakukan privatisasi tanah kepada masyarakat proletar sehingga mereka yang dirampas tanahnya harus mengkomodifikasi jasanya untuk dapat bertahan hidup atau dengan kata lain tanah yang seharusnya menjadi milik bersama malah dijadikan sebagai usaha komersial oleh kelas penguasa. Sehingga dampak dari adanya enclosure ini yaitu masyarakat menjadi kehilangan mata pencahariannya sehingga mereka menjadi pengemis atau gelandangan

Kemudian dalam buku ini juga membahas mengenai perburuan penyihir dan peningkatan pembatasan tubuh perempuan melalui perluasan kontrol negara atas seksualitas perempuan dan kapasitas reproduksinya. Seperti yang telah disinggung di awal mengenai buku sebelumnya yang berjudul Caliban and the Witch yang membahas mengenai perempuan yang menjadi target persekusi karena perempuan yang dianggap paling tidak berdaya akibat dampak dari kemiskinan yang disebabkan oleh kapitalisasi kehidupan ekonomi.

Dalam buku ini juga membahas mengenai kekerasan masa kini yang dialami oleh kaum perempuan dan hubungannya dengan akumulasi modal dan kebangkitan kembali perburuan penyihir pada tahun 2008 di beberapa belahan dunia yang berhubungan dengan globalisasi ekonomi dunia. Walaupun lebih dari 5 abad telah berlalu namun sebagian besar pemerintah di mana negara tersebut pernah melakukan penyerangan terhadap perempuan karena dituduh sebagai penyihir, pun tidak mengakui kejahatan tersebut sehingga banyak ditemukan kesamaan faktor pemicu yang terjadi pada abad ke 16 dan 17 dengan masa kini yaitu dengan penggunaan agama dan pengulangan informasi tanpa adanya analisis yang lebih komperhensif atas wacana misoginis sebagai pembenaran dari sebuah ideologis.

Untuk itu penting bagi kita untuk berusaha dalam mehami sejarah terkhusus sejarah mengenai perburuan penyihir dan berbagai hal yang melanggengkannya pada masa kini. Karena hanya dengan menjaga ingatan ini tetap hidup dalam benak kita yang artinya kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada masa itu sehingga kita dapat mencegahnya berbalik melawan kita.