Kembali

IMPOTION - "Pentingnya Akuntansi Keberlanjutan"

Pendahuluan

  • Secara Umum Akuntansi keberlanjutan merupakan istilah yang berkaitan dengan kebijakan untuk memasukkan elemen biaya lingkungan ke dalam praktik akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah suatu implikasi yang timbul dari sisi keuangan maupun non keuangan. Biaya lingkungan harus ditanggung sebagai akibat dari segala bentuk kegiatan yang memengaruhi kualitas lingkungan. (Ikhsan, 2008). Dengan akuntansi berkelanjutan, kita dapat memperluas pandangan kita tentang nilai sebuah bisnis. Tidak terus-menerus hanya tentang profitabilitas, tetapi juga tentang dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Dengan menerapkan praktik ini, kita dapat menciptakan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan.
  • Latar Belakang Di era modern ini, perusahaan tidak hanya diminta untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. Konsep Akuntansi Berkelanjutan muncul sebagai praktik inovatif yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam kerangka akuntansi tradisional. Hal ini berarti Perusahaan juga harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Adapun tema poster yang ditentukan dalam perlombaan adalah mengenai akuntansi keberlanjutan, seperti yang kita ketahui akuntansi keberlanjutan tidak hanya berfokus pada aspek keuangan perusahaan, tetapi juga mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial dalam pengukuran kinerja perusahaan. Namun dalam praktiknya perusahaan seringkali hanya mementingkan keuntungan dalam segi keuangan tanpa memperdulikan dampak non-keuangan yang ditimbulkan. Oleh karena itu kami mengangkat topik mengenai pentingnya sustainability accounting dalam hal ini, kami memiliki slogan yaitu Counting Beyond Profit: Embrace Sustainability Accounting!” yang berarti menghitung melampaui keuntungan dengan menggunakan akuntansi berkelanjutan. Dengan menggunakan akuntansi berkelanjutan, kita bisa mengenali dan mengukur potensi risiko lingkungan serta sosial, sehingga hal ini memungkinkan kita untuk mengembangkan strategi yang dapat mengurangi risiko tersebut. Akuntansi berkelanjutan diciptakan karena berbagai masalah non keuangan yang disebabkan perusahaan seperti dalam kerusakan lingkungan. Dimana kerusakan atau dampak lingkungan yang diberikan ialah pencemaran udara oleh karbon pabrik perusahaan dan penebangan pohon secara liar untuk membuka lahan baru bagi perusahaan maupun sosial yang berkesinambungan dengan dampak lingkungan dimana dampak kerusakan lingkungan dapat menyebabkan lingkungan kemiskinan yang baru bagi masyarakat diakibatkan penggusuran untuk membuka lahan baru yang membuat akuntansi sekarang memiliki tantangan baru, yaitu berusaha menjaga keberlanjutan perusahaan maupun ekosistem dengan mencapai keseimbangan yang berkelanjutan dan meninggalkan warisan bagi generasi mendatang.

Isi

  • Penjelasan Judul Pada hakikatnya peran akuntansi berkelanjutan tidak hanya mengenai laba dan rugi tetapi juga mencerminkan bagaimana suatu perusahaan beroperasi dan mempertimbangkan berbagai hal baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Akuntansi berkelanjutan memiliki urgensi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas bisnis terhadap pemangku kepentingan (stakeholders) tentang kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi serta, mengelola risiko lingkungan dan sosial yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis.
  • Penjelasan gambar Pohon-pohon mewakili lingkunga, Gedung-gedung mewakili perusahaan, dan Kendaraan mewakili segala kegiatan ekonomi. Seperti yang terlihat pada gambar tersebut dimana banyaknya gedung yang dibangun dan segala polusi yang disebabkan dari kendaraan harus diimbangi dengan pertumbuhan pohon. Dari sini kita dapat melihat bahwa segala aktivitas yang dilakukan perlu dipertimbangkan dengan baik dan memperhatikan keseimbangan alam agar dapat memberi dampak positif bagi lingkungan. Selanjutnya lingkungan yang diciptakan mencerminkan hasil dari kegiatan tersebut, dalam hal ini kegiatan bisnis tidak hanya berfokus pada orientasi profit tapi juga memperhatikan kelestarian alam. Untuk itu kita memerlukan akuntansi berkelanjutan untuk mengkalkulasikan segala kemungkinan dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Implementasi akuntansi berkelanjutan di Indonesia masih berada ditahap awal meskipun demikian, terdapat beberapa perusahaan yang sudah mulai menerapkannya terutama di sektor industri, pertambangan, kehutanan, dan keuangan. Salah satunya adalah PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan ini menerbitkan laporan Unilever Sustainable Living Plan yang berisi informasi tentang strategi perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). PT Unilever Indonesia berkomitmen untuk mencapai "Life Cycle Assessment" netral pada tahun 2030. Adapun beberapa langkah dan implementasi yang dilakukan oleh PT Unilever Tbk yakni dengan: (1) Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi. (2) Mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke kemasan yang lebih berkelanjutan. (3) Membantu petani dan pemasok untuk menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan. Berikut hasil dari implementasi yang dilakukan oleh PT Unilever Tbk antara lain(1) Unilever Indonesia telah mengurangi emisi gas rumah kacanya sebesar 30% sejak tahun 2009. (2) Perusahaan ini telah mencapai target "Zero Waste to Landfill" di 12 pabriknya di Indonesia. (3) Unilever Indonesia juga telah membantu lebih dari 500.000 petani untuk menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan. Pemerintah Indonesia juga mulai mendorong penerapan sustainability accounting. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan POJK No. 35/POJK.04/2018 tentang Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan Bagi Emiten dan Perusahaan Publik yang mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan informasi tentang LST dalam laporan tahunan. Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah meluncurkan Indeks SRI Kehatihan (ESG Leaders) yang dirancang untuk mengukur kinerja perusahaan yang menerapkan praktik bisnis berkelanjutan. Meskipun masih dalam tahap awal, perkembangan implementasi sustainability accounting di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Dengan dukungan yang terus meningkat dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan penerapan sustainability accounting di Indonesia dapat semakin meluas serta dapat memberi kontribusi yang signifikan.