Kembali

MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) DALAM SUSTAINABILITY ACCOUNTING DI INDONESIA

Pendahuluan

Dalam era yang semakin maju ini, isu-isu lingkungan dan keberlanjutan semakin mendominasi agenda global. Di Indonesia, tantangan lingkungan yang dihadapi sangat kompleks, termasuk deforestasi, pencemaran air dan udara, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan alat yang efektif dalam mengukur dan memantau dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Salah satu pendekatan yang diadopsi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengintegrasikan Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam bidang akuntansi keberlanjutan.

Pengantar tentang Sustainbility Accounting

Akuntansi keberlanjutan, atau yang juga dikenal sebagai akuntansi lingkungan atau akuntansi sosial, adalah cabang akuntansi yang berfokus pada pengukuran dan pelaporan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari kegiatan bisnis. Tujuan dari akuntansi keberlanjutan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang relevan tentang dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh organisasi. Dalam konteks Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang cepat telah berdampak pada lingkungan yang semakin terdegradasi. Pencemaran air dan udara, deforestasi, dan kerusakan ekosistem telah menjadi masalah yang mendesak yang harus diatasi. Dalam upaya mencapai keberlanjutan, pemerintah dan organisasi perlu mengadopsi metode dan alat yang dapat membantu mereka mengelola dan memantau dampak keberlanjutan mereka.

Peran Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Sustainability Accounting

Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Dalam konteks Sustainability Accounting, AI dapat memainkan peran penting dalam mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data lingkungan secara efektif dan efisien.

Pertama, AI dapat digunakan untuk mengumpulkan data lingkungan dari berbagai sumber. AI dapat memantau sensor lingkungan, mengumpulkan data terkait emisi gas rumah kaca, penggunaan energi, dan polusi air. Dengan memanfaatkan teknologi AI, data yang dikumpulkan dapat disesuaikan dan dianalisis dengan lebih cepat dan akurat daripada metode manual tradisional.

Kedua, AI dapat menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren dan pola yang relevan. Misalnya, dengan menganalisis data cuaca, AI dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara perubahan iklim dengan kegiatan bisnis. Ini akan membantu organisasi memahami dampak mereka terhadap perubahan iklim dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak negatif mereka.

Selanjutnya, AI dapat digunakan untuk memprediksi dampak masa depan dari kegiatan bisnis terhadap lingkungan. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin,  AI dapat menghasilkan model prediktif yang memperkirakan dampak berbagai skenario bisnis terhadap lingkungan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan.

Keuntungan dan Tantangan

Integrasi Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Sustainability Accounting di Indonesia memiliki potensi keuntungan yang signifikan. Pertama, penggunaan AI dapat meningkatkan keakuratan dan keandalan informasi lingkungan yang dilaporkan oleh organisasi. Ini akan memungkinkan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, investor, dan masyarakat umum, untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat.

Kedua, penggunaan AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengumpulan dan analisis data lingkungan. Dengan mengotomatisasi sebagian besar proses, organisasi dapat menghemat waktu dan sumber daya yang berharga, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk mengimplementasikan inisiatif keberlanjutan.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengintegrasikan AI dalam Sustainability Accounting di Indonesia. Pertama, ketersediaan data yang berkualitas dan konsisten menjadi hambatan utama. Untuk mengoptimalkan potensi AI, diperlukan data lingkungan yang lengkap, terstruktur, dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga akademik untuk meningkatkan pengumpulan dan kualitas data.

Kedua, kekurangan tenaga ahli AI juga menjadi tantangan. Indonesia perlu melatih lebih banyak ahli AI yang memiliki pemahaman tentang keberlanjutan dan akuntansi. Pendidikan dan pelatihan dalam bidang ini harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam Sustainability Accounting dapat diimplementasikan secara efektif.

Kesimpulan

Mengintegrasikan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dalam Sustainability Accounting di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengukur, melaporkan, dan memantau dampak keberlanjutan organisasi dan aktivitas manusia terhadap lingkungan. Dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, AI dapat menjadi alat yang berharga untuk membantu kita bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Namun, untuk mewujudkan potensi penuh AI dalam Sustainability Accounting, diperlukan upaya kolaboratif untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas data, serta melatih lebih banyak ahli AI yang terampil dalam bidang ini. Dengan mengatasi tantangan ini, Indonesia menjadi pemimpin dalam mengintegrasikan AI dalam Sustainability Accounting dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

DAFTAR PUSTAKA

     Andriani, Y., & Adriyanto, F. (2021). Artificial Intelligence dan Sistem Informasi Akuntansi.

Jurnal Ekonomi & Bisnis, 26(2), 210-218.

Febrianto, R., & Hanafi, A. (2020). Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan untuk Pengukuran Kinerja Lingkungan Berbasis Sustainability Accounting. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 11(3), 499-516.

Firdaus, M., & Lubis, M. (2019). Sustainability Accounting sebagai Alat Pengukuran Kinerja Keberlanjutan Perusahaan di Indonesia. Jurnal Perspektif Akuntansi dan Keuangan, 2(2), 69-79.

Indrawati, N., & Prabowo, T. A. (2020). Artificial Intelligence (AI) dalam Bidang Akuntansi: Kajian Pustaka. Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis Airlangga (JRABA), 5(2), 157-166.

Mahardika, G. P., & Al Arif, M. (2021). Implementasi Artificial Intelligence dalam Sustainability Accounting: Studi Literatur. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 10(1), 49- 61.

Rahardja, T., & Widanaputra, A. A. S. (2022). Artificial Intelligence dalam Sustainability Accounting: Tantangan dan Peluang. Jurnal Akuntansi, 26(2), 203-214.

Sinambela, L. P. (2021). Sustainable Development Goals: Dampak dan Implikasi dalam Sustainability Accounting. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 8(2), 152-162.

Susanto, A. B., & Putri, G. W. (2020). Peran Artificial Intelligence dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 24(3), 493-504.

Wibowo, A., & Siswanto, J. (2020). Keberlanjutan dan Implikasinya pada Akuntansi Lingkungan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 11(3), 545-559.

Winarno, W., & Maharani, A. (2021). Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Akuntansi: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 31-42.