Kembali

Review Marimar #2

Pada hari sabtu dan minggu tepatnya tanggal 18-19 Mei 2024, telah diadakan salah satu program kerja dari Departemen Hubungan Eksternal (Hubeks) IMA FEB-UH yaitu MARIMAR atau Mari IMA Mengajar yang bertempat di BTP Makassar. Program kerja ini dimulai pukul 10.00 WITA dan selesai pukul 14.00 WITA. Kegiatan dibuka dengan pembacaan do’a bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pengenalan pengajar/fasilitator. 
Selanjutnya para fasil/pengajar yang merupakan KEMA IMA FEB-UH memberikan materi singkat dan anak-anak pun sangat antusias memperhatikan dan mendengarkan materi tersebut. Anak-anak ini didampingi oleh satu orang atau lebih anggota KEMA IMA FEB-UH atau pengurus IMA FEB-UH saat prosesi belajar. KEMA dan pengurus IMA FEB-UH juga mendapatkan tugas lain yaitu menemani anak-anak bermain. Dan kegiatan pun diakhiri dengan kegiatan foto Bersama yang diikuti oleh semua KEMA IMA FEB-UH dan juga anak-anak disana.
Kondisi anak anak disana sangat memprihatinkan jika dilihat dari segi ekonomi masing masing keluarga mereka. Orang tua anak-anak disana bekerja sebagai ibu rumah tangga yang dimana hal tersebut membuat mereka cukup kesusahan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Tetapi walaupun begitu, anak-anak ini tetap antusias untuk belajar bahkan sangat fokus dalam belajar. Dan mereka juga menunjukkan bahwa ditengah kondisi ekonomi yang sulit tidak menyulutkan semangat mereka dalam belajar.
PERSONAL STATEMENT TENTANG KONDISI DAN SALAH SATU ANAK DISANA :
Disana terdapat salah satu anak yang Bernama aisyah, berusia 5 tahun. Di Tengah kondisi ekonomi nya, aisyah sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dan dia juga memiliki semangat belajar yang sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan semangatnya dalam menjawab soal yang diberikan oleh kakak pengajar. Walaupun usianya masih sanagt kecil, dia juga tidak ingin kalah oleh teman-temannya yang berusia lebih tua dari dia.
SARAN :
Menurut saya, masih ada kekeliruan dalam pemberian materi dalam kegiatan kemarin. Dimana anak anak yang seharusnya masih diajarkan membaca tetapi malah diajar untuk mengerjakan perkalian. Dan juga menurut saya anak-anak disana harus diberi lebih banyak lagi alat menulis dan juga buku buku Pelajaran demi menlanjutkan semangat belajar mereka kedepannya.