Kembali

Carbon Accounting: A Systematic Literature Review and Directions for Future Research

Dimulai dari bagian pendahuluan, menjelaskan mengenai latar belakang dari penyusunan artikel ini. Salah satunya adalah keharusan yang mendesak bagi organisasi dan kota untuk membantu mengatasi perubahan iklim. Selain itu, juga dijelaskan bahwa topik penghitungan karbon relatif baru dalam bidang penghitungan, topik ini muncul dalam 10-20 tahun terakhir, meskipun pengukuran dan inventarisasi gas rumah kaca sudah ada sejak lama. Karena penghitungan karbon menjadi topik yang terus berkembang, terdapat kebutuhan yang semakin besar untuk meningkatkan kejelasan melalui peningkatan penelitian di bidang ini.

Kemudian dijelaskan bahwa karena bidang penelitian ini relatif baru dalam bidang akuntansi, penelitian ini mengikuti pendekatan metodologi tinjauan literatur sistematis kualitatif (SLR). Penelitian ini menggunakan metode SLR (Systematic Literature Review) untuk mengidentifikasi penelitian terbaru tentang penghitungan karbon di tingkat kota dan organisasi. Analisis induktif dan deduktif akan dilakukan untuk mendeteksi percakapan terkini dan kesenjangan dalam literatur. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penelitian masa depan yang diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang penghitungan karbon.

Penelitian ini didorong oleh tiga pertanyaan penelitian: Seberapa transparan, andal, dan sebandingkah sistem pengukuran dalam bidang penghitungan karbon? Seberapa terintegrasikah sistem inventarisasi dan pemantauan gas rumah kaca, pengambilan keputusan, pelaporan dan pengungkapan? Apa peran profesi akuntansi dalam akuntansi karbon?

Dijelaskan bahwa melalui pencarian kata judul secara detail, diperoleh total 27 artikel akademis yang relevan dengan menggunakan database Scopus dan ProQuest. Scopus dan ProQuest dipilih sebagai database karena akses mereka yang luas terhadap literatur akademis. Selain itu, Studi ini berfokus pada penghitungan karbon di tingkat kota dan organisasi, termasuk penganggaran dan target. Sumber informasi hanya mencakup artikel jurnal, dan oleh karena itu tidak termasuk bab buku, makalah tesis, laporan, dan dokumen industri dari organisasi publik dan swasta. Tidak ada kendala pada geografi atau disiplin penelitian, karena penelitian ini berupaya menyediakan penelitian yang tersedia secara global dalam bahasa Inggris dalam pencarian database yang dilakukan.

Melangkah ke Analisis Hasil Literatur, dipaparkan mengenai analisis dan hasil penelitian. Tinjauan sistematis terhadap 27 artikel tentang penghitungan karbon menghasilkan lima temuan utama.

Pertama, emisi karbon global terus meningkat. Peningkatan emisi karbon sudah menjadi hal yang sangat sering dibicarakan. Dengannya, dibutuhkan perhatian lebih banyak lagi untuk mengungkap masalah ini. Kedua, penghitungan karbon menghadapi ketidakpastian pengukuran yang signifikan, yang dapat memengaruhi keakuratan dan keandalan hasil. Dimulai dari sulitnya  menentukan batasan dalam penerapan perhitungan karbon, hingga penggunaan metode dalam perhitungannya. Dua metode yang umum digunakan adalah metode inventarisasi Production Based (PB) dan Consumption Based (CB). PB cenderung lebih digunakan oleh entitas karena lebih mudah dalam penerapannya. Namun, PB tidak seandal CB dalam pengakuannya, yang lebih baik dalam memperhitungkan konsumsi karbon suatu entitas. Namun, kadang ditemukan jumlah pengakuan atas CB bahkan bisa dua kali lipat dibandingkan PB, yang mengakibatkan entitas cenderung memilih PB. Selain itu, kompleksitas serta sulitnya pengumpulan data yang dibutuhkan membuat orang semakin menghindari penggunaan CB.

Ketiga, kurangnya standar dan metodologi yang terpadu menghambat perbandingan hasil pelaporan antar organisasi. Perbedaan yang disebutkan dalam bagian kedua menjadi alasan permasalahan ini. Ketidakserasian pengukuran mengakibatkan sulitnya menentukan benar-salah dalam penerapannya. Keempat, terdapat kebutuhan yang mendesak untuk menerapkan kebijakan dan prosedur terpadu untuk meningkatkan konsistensi dan keandalan dalam penghitungan karbon, yang merupakan solusi yang diharapkan atas artikel ini. Kelima, profesi akuntansi memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan ini dan membantu memerangi perubahan iklim dengan mengembangkan dan menerapkan standar penghitungan karbon yang lebih baik. Secara keseluruhan, SLR ini menunjukkan bahwa penghitungan karbon adalah alat penting untuk memerangi perubahan iklim, tetapi masih ada banyak ruang untuk perbaikan. Diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan, untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan meningkatkan efektivitas penghitungan karbon.

Terakhir, dalam kesimpulan berisi kesimpulan seluruh isi artikel. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa harapan dari penulis. Penulis berharap agar penelitian ini dapat mendorong para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi bisnis, dan masyarakat sipil, untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini dan meningkatkan efektivitas penghitungan karbon. Dengan tindakan kolektif, kita dapat mengurangi emisi karbon dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan metodologi penghitungan karbon yang lebih akurat dan konsisten, meningkatkan integrasi penghitungan karbon dengan sistem pengambilan keputusan dan pelaporan, mempelajari pengungkapan dan pelaporan emisi karbon dalam berbagai konteks, melakukan penelitian di negara-negara berkembang, dan menerjemahkan penelitian ke dalam bahasa lain. Dengan penelitian lebih lanjut, diharapkan pemahaman tentang penghitungan karbon dapat ditingkatkan dan alat ini dapat digunakan secara lebih efektif untuk memerangi perubahan iklim.