Kembali

YOU DO YOU

Buku ini merupakan buku non-fiksi yang berisi tentang self-awareness atau dalam Bahasa Indonesianya merupakan paham diri. Paham diri yang dimaksud adalah seberapa kenal kamu dengan diri kamu sendiri.

Dalam Bab 1, Bertemu dengan Diri Sendiri, Berbagai riset membuktikan bahwa orang-orang dengan self-awareness yang baik cenderung lebih percaya diri dan kreatif bahkan memudahkan dalam realita kehidupan seperti lebih cepat mendapatkan promosi dalam pekerjaan dan juga mempengaruhi bagaimana kita beperilaku seperti menjadi pemimpin. Tetapi, sejujur-jujurnya kita mencoba objektif ke diri sendiri, juga dibutuhkan ‘circle of trust’ untuk mengonfirmsi diri kita sendiri. Dalam buku ini banyak membahas case-case berbagai macam orang selama hidup, khususnya dalam berkarier. The Story Mindset, ini membantu kita untuk menemukan sebuah solusi dalam pilihan-pilihan hidup. Maksud dari story mindset sendiri ialah fast forward, seperti contoh ketika kita berumur 55 tahun, kita lebih Bahagia kalau kita di umur 20-an, 30-an melakukan hal-hal dari pilihan yang telah dipilih.

Menurut saya, inti dari buku ini merupakan ikigai. Ada 4 unsur dalam konsep ikigai sendiri yaitu ‘apa yang disukai?’, ‘ahli dalam hal apa?’, ‘apa yang dunia butuhkan?’ serta yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan yaitu ‘apa yang bisa dibayar?’. Irisan dari keempat unsur tadi itulah yang disebut dengan ikigai. Ikigai bukan hanya soal pekerjaan dan cuan tapi soal kita mau jadi siapa dan menjadi manusia seperti apa. ‘ahli dalam hal apa?’ merupakan skill seseorang. Skill seseorang berawal dari irisan ‘apa yang disukai?’ yang dilatih. Mengenai ‘apa yang dunia butuhkan?’ itu bisa berubah sesuai struktur dunia. Contoh kecil seperti pandemic, dimana jejaring social media meningkat. Jadi ikigai seseorang pun dapat berubah sesuai waktunya dan tetap pada titik yang ingin dicapai. ‘apa yang bisa dibayar’? itu merupakan bonus, tetapi dalam buku ini memberitahukan ketika kita terlalu focus dengan cuan dari sebuah pekerjaan, tidak memikirkan ketiga unsur lainnya, bisa jadi dan kemungkinan besar walaupun seseorang dapat memenuhi unsur itu, seseorang itu akan bosan dan banyak mengeluh dengan pekerjaannya. Jadi irisan keempat unsur, keseimbangannya dalam ikigai ini adalah cara untuk seseorang paham diri ‘self-awareness’.

Juga ada satu hal yang saya dapatkan dari buku ini dan saya coba untuk praktekkan. Dalam buku ini disebutkan tentang 2 saran dalam proses pembelajaran. Yang pertama yaitu mereview 10 menit pertama pembelajaran. Jadi diawal pembelajaran disarankan untuk mereview pembelajaran sebelumnya selama 10 menit. Saran tersebut sementara saya praktekkan walaupun kadang terlupa. Metode kedua yaitu VARK. Mengenali metode pembelajaran yang sesuai dengan masing-masing orang. V untuk Visual contoh menonton video. A untuk Audiotori contoh melalui podcast. R untuk Reading atau Write contoh dari oembelajran dengancara membaca dan terakhir yaitu K untuk Kinesthetic yaitu praktek dari pembelajaran sendiri.