Kembali

KAMU BERHAK BAHAGIA

Tidak semua orang mampu mengukur "dosis kebencian" yang tepat. Tidak semua orang memahami sejauh mana harus menegur diri sendiri. Bagaimanapun, kita tidak bisa untuk selalu menyukai diri kita sendiri. Kita tetap harus merasakan kekecewaan, kegagalan, kemarahan, dan kesedihan agar mampu menyadari bahwa ada suatu keadaan tertentu yang membutuhkan respons yang tepat. Agar kita tidak terus-menerus jumawa dan tetap mengapresiasi diri ketika berbuat kesalahan

Seiring berjalannya waktu, seseorang akan menyadari bahwa banyak hal terjadi di luar keinginan dan harapan. Untuk melawan keinginan membenci diri sendiri, bukan hanya harus menerima keadaan kita sekarang, tetapi juga memaafkan diri sendiri. Tidak ada manusia sempurna, maka sebesar apa pun kesalahan yang seseorang lakukan, ia layak untuk dimaafkan. Begitu juga dengan kita, cobalah lapangkan dada dan maafkan diri sendiri. Kunci untuk mengelola kebencian dalam diri adalah mampu mengenali dan menyadari kapasitas diriSaat kita mampu untuk mengenali itu semuamaka kita akan mampu mengubah kebencian pada diri sendiri menjadi cinta. Kita akan menyadari adanya hal positif yang patut dihargai dan menjadi bekal untuk memperbaiki diri.

Mencintai diri sendiri bukan hanya keadaan merasa baik. Ini adalah keadaan penghargaan untuk diri sendiri yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik psikologis, dan spiritual kita. Cinta diri itu dinamis; tumbuh melalui tindakan yang mendewasakan kita. Ketika kita bertindak dengan cara yang memperluas cinta diri dalam diri kita, kita mulai menerima lebih baik kelemahan kita serta kekuatan kita, tidak perlu menjelaskan kekurangan kita, memiliki belas kasih untuk diri kita sendiri sebagai manusia yang berjuang untuk menemukan makna pribadi, lebih berpusat pada tujuan dan nilai hidup kita, serta mengharapkan pemenuhan hidup melalui usaha kita sendiri.

  • Become mindful. Orang yang mencintai diri sendiri cenderung mengetahui apa yang mereka pikirkan, rasakandan inginkan. Mereka sadar akan siapa mereka dan bertindak berdasarkan pengetahuan ini, bukan pada apa yang diinginkan orang lain untuk mereka.
  • Bertindak berdasarkan apa yang dibutuhkan, bukan inginkan. Kita mencintai diri sendiri ketika dapat berpaling dari sesuatu yang terasa baik dan menarik pada apa yang kita butuhkan untuk tetap kuatterpusat, dan bergerak maju dalam hidup. Dengan tetap fokus pada apa yang kita butuhkan, kita menjauh dari pola perilaku otomatis membawa kita ke dalam masalah, membuat kita terjebak di masa lalu, dan mengurangi self love.
  • Melakukan self care dengan baik. Kita akan lebih mencintai diri sendiri jika lebih memperhatikan kebutuhan dasar kita. Orang yang memiliki rasa cinta diri yang tinggi memberi "makan" diri mereka sendiri setiap hari melalui aktivitas yang sehat, seperti nutrisi yang baik, olahraga, tidur yang cukup keintiman, dan interaksi sosial yang sehat.
  • Menetapkan batas. Kita akan lebih mencintai diri sendiri ketika menetapkan batasan atau menolak pekerjaan, cintaatau aktivitas yang menguras atau merugikan kita secara fisik, emosional, dan spiritual, atau mengekspresikan diri kita dengan buruk.
  • Lindungi diri sendiri. Pilihlah orang yang tepat dalam hidup kita. Singkirkan freenemies orang-orang yang lebih menikmati penderitaan kita daripada merasakan kebahagiaan bersama-sama. Tidak ada cukup waktu dalam hidup kita untuk disia-siakan pada orang-orang yang ingin menghilangkan "kilau" di wajah kita. Dengan begitukita akan lebih mencintai dan menghargai diri sendiri
  • Maafkan diri sendiri. Kita sering kali terlalu keras pada diri kita sendiri. Sisi buruk mengenai tanggung jawab atas tindakan yang kita lakukan adalah kita menghukum diri kita terlalu keras untuk kesalahan dalam belajar dan tumbuh. Kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak sempurna, kita adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, dan bahwa semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, sebelum kita dapat benar-benar mencintai diri sendiri. Berlatihlah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri ketika melakukan kesalahan. Ingat, tidak ada yang namanya kegagalan abadi. Jika kita telah belajar dan tumbuh dari kesalahan kita, pelajaranlah yang didapat, bukan kegagalan

Hiduplah dengan intentionally-menetapkan niat. Kita akan lebih menerima dan mencintai diri sendiri, apa pun yang terjadi dalam hidup kita ketika kita hidup dengan tujuan dan rencana. Tujuan tidak harus sangat jelas. Jika niat kita adalah untuk menjalani hidup yang bermakna dan sehat, kita akan membuat keputusan yang mendukung niat ini dan merasa baik tentang diri kita ketika berhasil mencapai tujuan. Kita akan lebih mencintai diri sendiri jika melihat diri kita mencapai apa yang ingin kita lakukan. Kita perlu menetapkan niat hidup untuk melakukan ini.

Semakin banyak cinta diri yang kita miliki, semakin siap kita untuk hubungan yang sehat. Terlebih lagi, sikap positif kita akan menarik seseorang dan situasi yang sama positifnya dengan kitaIni tentu saja akan sangat mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan kita