Kembali

Selamat Tinggal

Dalam buku ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dunia nyata karena tema besar dari buku ini adalah:
1. kebohongan
2. cinta pertama, patah hati
3. masa studi (skripsi)


Jadi di novel ini ada tokoh bernama Sintong Nyawa, dia mahasiswa abadi yang belum lulus alias semester 14 kuliah di Fakultas Sastra.

Selain itu Sintong setiap hari bekerja di toko buku bajakan dan nama toko buku tersebut “berkah” meskipun menjual buku bajakan. Nah kembali lagi ke topik subtema palsu yang saya sebutkan tadi, ini terkait dengan produk bajakan, produk kw, barang palsu, dll, termasuk buku yang dijual Sintong, dan juga termasuk kisah cintanya juga. Kemudian dalam buku ini diceritakan bahwa Sintong ini terjebak dalam bisnis bajakan, dimana sintong kehilangan kekritisannya dalam menulis grgr menjual buku bajakan ini. Dan ini juga menjadi ajang yang cukup menguji apakah si Sintong akan keluar dari pekerjaannya atau tetap memilih berada di lingkaran bisnis bajakan.

Nah, berbicara soal pembajakan, saya juga sebenarnya miris, apalagi di Indonesia banyak sekali yang dibajak habis-habisan. Kalau mau tau di Indonesia cukup sulit mendapatkan produk yang tidak ada produk bajakannya, contoh yang paling umum adalah handphone merk Apple (iphone). Konsumen yang menginginkan iPhone tapi harga murah, sudah mudah untuk beli replikanya.


Selain itu, buku ini juga mengisahkan tentang kisah cinta Sintong dengan Mawar Terang Bintang, dimana Sintong ini belum bisa move on dari cinta pertamanya ini. Di sisi lain, Sintong juga bertemu dengan murid baru bernama Jessica/Jess di toko bukunya. Dan ternyata Jess ini sebenarnya menyukai Sintong. Tapi sialnya karena Mawar, Sintong belum move on, dia justru menyakiti Jess seperti Mawar menyakiti hatinya dulu.


Buku ini juga mengangkat kisah Sutan Pane (penulis sejarah). Sutan Pane, seorang sastrawan yang hilang dalam catatan sejarah Literasi Nasional. Sintong menjadikannya tema skripsi dan disini Sintong sudah memulai petualangan misterinya untuk mendapatkan informasi terkait Sutan Pane yang hilang ini.

Selanjutnya, saya akan memberi tahu apa yang menurut saya menarik dalam buku ini.
1. Mulai dari covernya, jika diperhatikan disini terdapat gambar tumpukan kertas yang memiliki simbol salah satu nama tokoh yaitu Sutan Pane sang penulis sejarah. Menurut saya cukup unik karena ternyata ada teka-teki di balik cover ini.
2. Lalu yang saya suka juga dari kutipan “buku ini salah satunya, ada di halaman 179 yang berbunyi “terkadang tidak ada korelasi antara cepat atau lamanya seseorang menyelesaikan kuliah dengan kualitas dirinya”. Disini saya sepakat karena seharusnya dengan hal-hal sensitif seperti Skripsi ini kita harus lebih open minded, karena jika seseorang lama dalam studinya bukan berarti dirinya sendiri bodoh atau kurang berkualitas, tapi mungkin ada hal lain yang menjadi kendala untuk mereka, seperti contohnya mungkin mereka direkrut terlebih dahulu dalam dunia pekerjaan sehingga mereka menunda untuk selesaikan skripsinya. Jadi, secara tidak langsung buku ini juga sangat cocok untuk mahasiswa khususnya yang sedang mengerjakan Skripsi