Kembali

IMAJOK #1 - Sustainability Accounting

Akuntansi berkelanjutan merupakan salah satu bidang ilmu akuntansi modern. Bidang ilmu ini menganalisis dampak bisnis terhadap sosial dan lingkungan. Pada bidang keilmuan akuntansi keberlanjutan, seorang akuntan tidak hanya terlibat dalam pencatatan dan pengambilan keputusan keuangan. Akuntan juga harus ikut menjaga kondisi lingkungan dan sosial. Ketentuan ini diatur dalam Badan Standar Akuntansi Internasional (International Financial Reporting Standard/IFRS) sebagai acuan untuk menjamin pencatatan yang akurat dari akuntan. Ada dua alasan penting mengapa akuntan harus mengambil posisi dalam merespon perubahan lingkungan yang ada. Pertama, bisnis dan lingkungannya saling berkaitan erat. Salah satu respon bisnis terhadap lingkungan yaitu dapat dengan keuangan, karena salah satu tools yang penting dalam bisnis adalah keuangannya. Bisnis juga membutuhkan sistem manajemen lingkungan (environmental management system) dan pelaporan lingkungan (environmental reporting) sehingga membutuhkan akuntan agar dapat berjalan dengan efektif. Kedua, adanya asumsi dasar bahwa laba atau biaya, sukses, atau gagal merupakan hal penting yang terkait dengan lingkungan. Aktivitas bisnis perusahaan dimulai dari input, baik berupa sumber daya yang digunakan, kemudian diproses, dan menghasilkan ouput. Ketiga, aktivitas itu tentunya memerlukan proses pencatatan yang melibatkan akuntansi.

Implikasi Formil terhadap Isu Lingkungan dan Sosial, yaitu:

  1. UU Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007
  2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 tahun 2012 tentang sanksi yang mengatur tentang pelaksanaan TJSL
  3. Undang-undang Penanaman Modal Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal
  4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51 /Pojk.03/2017 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik

Akuntansi sendiri mempunyai peran yang sangat penting untuk menyeimbangkan antara keuangan, lingkungan, dan keberlanjutan sosial dalam level organisasi. Menurut Hopwood, et al. (2010), ada empat peran yang dapat dilakukan oleh Akuntansi;

  1. Membantu organisasi untuk mengidentifikasi potensi dampak dan manfaat secara sosial dan lingkungan pada masa mendatang, termasuk estimasi dampak keuangan dari aktivitas yang dilakukan.
  2. Membantu perusahaan memformulasikan strategi dan kebijakan yang diterapkan dalam menghadapi isu perubahan iklim.
  3. Membantu manajamen risiko melalui identifikasi dan analisis yang terkait dengan risiko dan peluang yang terkait dengan keberlanjutan.
  4. Dapat membuat suatu laporan tentang kebijakan perusahaan yang terkait dengan keberlanjutan yang dapat digunakan oleh pihak ketiga dalam menilai tanggung jawab dan akuntabilitas perusahaan.